Answer: Perang Mawar.
Some extra relevant information:
Perang yang terjadi antara House of Lancaster dan House of York untuk merebut tahta Inggris dikenal sebagai Perang Mawar. Nama ini diambil dari lambang kedua keluarga tersebut, yaitu mawar merah untuk House of Lancaster dan mawar putih untuk House of York. Perang Mawar berlangsung dari tahun 1455 hingga 1487 dan menjadi salah satu konflik paling berdarah dalam sejarah Inggris.
Perang Mawar bermula dari perseteruan politik dan ambisi kedua keluarga aristokrat tersebut. Taruhan utama perang ini adalah takhta Inggris yang menjadi buruan kedua keluarga yang saling bersaing. House of Lancaster didukung oleh keluarga nobel Lancastrian, sedangkan House of York oleh keluarga nobel Yorkist.
Perang Mawar terdiri dari serangkaian pertempuran besar dan pertempuran kecil yang mencakup hampir seluruh wilayah Inggris. Baik House of Lancaster maupun House of York saling mengklaim sebagai penguasa yang sah, dan dalam beberapa kesempatan takhta Inggris berpindah tangan antara kedua keluarga.
Anggota keluarga itu sendiri juga terlibat secara langsung dalam pertempuran. Di antara mereka yang terkenal adalah Raja Henry VI yang merupakan pemimpin House of Lancaster, Raja Edward IV dari House of York, dan Richard III yang juga berasal dari House of York.
Perang Mawar berakhir pada tahun 1485 dengan kemenangan House of Lancaster saat Raja Richard III tewas dalam pertempuran Bosworth. Setelah itu, Henry Tudor dari House of Lancaster naik takhta sebagai Raja Henry VII dan menikahi Elizabeth dari House of York untuk mempersatukan kedua keluarga dan mengakhiri konflik.
Perang Mawar memiliki dampak besar pada sejarah Inggris. Selain menyebabkan kematian ribuan orang, perang ini juga mengubah politik dan kebijakan di Inggris. Dalam jangka panjang, Perang Mawar menghasilkan periode stabilitas yang dikenal sebagai Dinasti Tudor yang berlangsung selama hampir satu abad.
Perang Mawar menjadi sumber inspirasi bagi banyak karya sastra dan drama, termasuk drama William Shakespeare yang terkenal, “Richard III” dan “Henry VI”. Perang ini juga menjadi peristiwa bersejarah yang menyentuh rasa kebangsaan Inggris dan tetap menjadi bagian penting dari ingatan kolektif bangsa itu.